Perketat Kehadiran, Absensi PNS di Kota Bandung menggunakan fingerprint dengan Sensor Wajah
Untuk meningkatkan kedisiplinan kehadiran Pegawai Negeri Sipil, Pemkot Bandung mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Presensi (SIAP). Dengan sistem tersebut, absensi PNS akan menggunakan fingerprint dengan sensor wajah dan Sidik jari,sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan para pegawai.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung (BKD) Evi S Shaleha usai launching e-Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS), e-Kartu Pekerja Elektronik (KPE), dan Sistem Informasi Administrasi Presensi (SIAP) di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana.
“Kita mengembangkan aplikasi SIAP. Jadi absensi PNS di masing-masing SKPD menggunakan sensor wajah dan sidik jari,” ujar Evi.
Saat ini, menurut Evi baru ada 12 SKPD di lingkungan Pemkot Bandung yang memiliki mesin absen dengan menggunakan sensor wajah dan sidik jari, salah satu yang sudah menerapkan yakni BKD.
“12 SKPD itu baru beli, masih pendampingan dulu. Kalau di BKD sudah diuji coba sejak Maret. Diharapkan SKPD yang belum, bisa menganggarkan di APBD perubahan,” ujar Evi.
Sebelumnya Asisten Administrasi Umum Sekertariat daerah Kota Bandung, Dandan Riza Wardhana mengatakan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Bandung masih rendah. Masih banyak di antara anak buah Ridwan Kamil itu tidak mematuhi jam kerja dan tidak mengisi daftar hadir.
“Kalau dibilang rendah mungkin dilihat dari fakta angka. Terutama berdasarkan laporan SKPD. SKPD ada yang tepat waktu, ada yang terlambat, sehingga kekosongannya itu berpengaruh ketika diakumulasikan,” terang Evi.
Ke depanya,dengan adanya mesin absensi dengan sensor wajah dan sidik jari ini diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan dan kinerja para PNS.
“Kalau semua SKPD sudah memasang sensor wajah, laporan absensinya bisa langsung online dengan BKD, bisa direkap setiap hari. Kan kalau kemarin mah masih manual perbulan,” terang Evi. (avi/ern)
SUMBER:detik.com