Inilah beberapa perbedaan yang terdapat pada HUB POE dan Non POE

Perbedaan utama antara switch PoE (Power over Ethernet) dan switch non-PoE adalah kemampuan switch PoE untuk menyediakan daya listrik kepada perangkat yang terhubung melalui kabel Ethernet, seperti kamera keamanan, telepon IP, atau access point WiFi, tanpa memerlukan adaptor daya terpisah. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Power over Ethernet (PoE):
– Switch PoE memiliki kemampuan untuk menyediakan daya listrik kepada perangkat yang terhubung melalui kabel Ethernet.
– Ini memungkinkan penggunaan perangkat seperti kamera keamanan atau access point WiFi tanpa perlu colokan listrik terpisah di dekatnya.
– PoE memiliki standar yang berbeda, seperti PoE (802.3af), PoE+ (802.3at), dan PoE++ (802.3bt), yang menentukan jumlah daya yang dapat disediakan oleh switch.

2. Non-PoE:
– Switch non-PoE tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan daya melalui kabel Ethernet.
– Perangkat yang membutuhkan daya harus disuplai dengan adaptor daya terpisah dan tidak bisa dihubungkan langsung ke switch tanpa adaptor tersebut.

3. Biaya:
– Switch PoE biasanya lebih mahal daripada switch non-PoE karena fitur PoE-nya.
– Namun, biaya tambahan untuk adaptor daya dan kabel tambahan mungkin diperlukan dengan switch non-PoE, tergantung pada kebutuhan perangkat yang terhubung.

4. Fleksibilitas dan Keterbatasan:
– Switch PoE memberikan fleksibilitas dalam penempatan perangkat karena tidak memerlukan akses ke colokan listrik.
– Namun, switch PoE memiliki batasan daya maksimum yang bisa disediakan, dan pengguna perlu memperhitungkan kebutuhan daya perangkat yang akan terhubung.

Dengan mempertimbangkan kebutuhan daya dan fleksibilitas penempatan perangkat, pengguna dapat memilih antara switch PoE dan non-PoE sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika perangkat yang akan terhubung memerlukan daya melalui kabel Ethernet, switch PoE mungkin merupakan pilihan yang lebih tepat.