FLIR Akuisisi Produsen Drone Militer Prox Dynamics
Lagi-lagi langkah akuisisi terjadi di bidang sistem keamanan. Kali ini FLIR Systems membeli Prox Dynamics, perusahaan pembuat unmanned aerial systems (UAS) nano class atau yang lebih dikenal drone mini. Langkah akuisisi ini diperkirakan mencapai 134 juta dollar AS.
Prox Dynamics sendiri berdiri pada 2007 di Oslo, Norwegia sebagai pionir dalam pembuatan helikopter mini. Selain itu, mereka mengembangkan dan memproduksi drone dengan sensor udara revolusioner sehingga cocok diterapkan untuk solusi pengawasan.
Drone bernama Black Hornet tersebut terdiri dari helikopter mini dengan remote control. Drone yang termasuk dalam platform Personal Reconnaissance System (PRS) ini, berukuran sekepalan tangan dan dapat diluncurkan oleh prajurit di pertempuran, agar dia bisa memastikan situasi dan kondisi. Sensor yang terdapat di Black Hornet ini memakai kamera termal mikro FLIR Lepton, dan juga dilengkapi teknologi rotor hemat daya dan software canggih untuk kontrol komunikasi dan stabilisasi selama terbang di udara.
Black Hornet merupakan salah satu drone paling ringan dengan mode siluman dan teraman di pasaran. Tak heran bila drone ini sering digunakan militer untuk pengawasan. Dengan berat hanya 18 gram, Black Hornet dapat terbang selama 25 menit dengan jarak maksimal 1,6 km.
Dengan langkah akuisisi ini, FLIR dapat meningkatkan segmen mereka dengan menambah varian dari sensor FLIR Airbone. Investasi ini juga dilakukan untuk meningkatkan platform Black Hornet agar bisa terbang lebih jauh, lebih murah, fleksibel dan performanya meningkat.
Sedangkan dari sisi Prox Dynamics, mereka mendapat keuntungan untuk berkolaborasi intens dengan para insinyur pengembang sensor termal FLIR. Tak hanya itu, pendistribusian drone Black Hornet di seluruh dunia serta dukungan konsumennya akan ditangani oleh FLIR