Kami adalah perusahaan supplier Perangkat sistem keamanan / Security System dan jasa pemasangan sistem keamanan sejak tahun 2010. CCTV ,Akses Kontrol,Fire Alaram, Palang parkir,Auto Gate,Smart Home dan lain-lain

Uncategorized November 18, 2024

Jenis Detektor Alarm Kebakaran Beserta Fungsi & Cara Kerjanya

Kebakaran menjadi suatu peristiwa yang wajib dihindari oleh semua orang. Karena selain menimbulkan korban, juga akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Maka dari itu, dibutuhkan fire alarm system dengan jenis detektor alarm kebakaran yang sesuai.

Terutama bagi Anda yang memiliki bangunan luas berbentuk gedung bertingkat, sangat diperlukan sistem proteksi kebakaran seperti ini.

Tetapi, sebelum Anda membeli, alangkah baiknya kenali terlebih dahulu tentang apa itu detektor alarm kebakaran beserta dengan fungsi masing-masing detector. Agar nantinya bisa memilih jenis alarm kebakaran yang tepat untuk lokasi yang ingin Anda proteksi.

Apa Itu Detektor Alarm Kebakaran?

Detektor alarm kebakaran adalah perangkat yang dirancang untuk mendeteksi keberadaan api atau gejala awal kebakaran dan kemudian mengaktifkan sistem alarm untuk memberi peringatan.

 

Fungsinya adalah untuk memberikan pemberitahuan dini kepada penghuni gedung atau area tersebut agar mereka dapat mengambil tindakan pencegahan, seperti evakuasi atau pemadaman api, sebelum api menyebar luas.

 

Berikut adalah beberapa fungsi utama detektor alarm kebakaran:

  • Deteksi Dini: Detektor alarm kebakaran mendeteksi api atau gejala awalnya, seperti asap atau panas berlebih, memungkinkan tindakan cepat untuk mencegah api berkembang.
  • Pencegahan Kerusakan: Dengan mendeteksi api pada tahap awal, detektor alarm kebakaran membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh api, baik terhadap properti maupun terhadap nyawa.
  • Pemberitahuan kepada Penghuni dan Otoritas: Detektor ini mengaktifkan alarm yang memperingatkan penghuni gedung tentang adanya bahaya dan memungkinkan waktu yang cukup untuk evakuasi. Sistem canggih juga dapat secara otomatis memberitahukan layanan darurat seperti pemadam kebakaran.
  • Integrasi dengan Sistem Keselamatan Lainnya: Banyak detektor alarm kebakaran terintegrasi dengan sistem keselamatan gedung lainnya, seperti sistem pemadam kebakaran otomatis (sprinkler) dan sistem pengendalian ventilasi.
  • Kepatuhan terhadap Peraturan Keselamatan: Instalasi detektor alarm kebakaran sering kali diwajibkan oleh peraturan keselamatan bangunan, terutama di tempat-tempat umum dan komersial, untuk memastikan keselamatan penghuni.

Detektor alarm kebakaran adalah elemen kunci dalam manajemen risiko dan keselamatan kebakaran, memastikan bahwa tindakan dapat diambil dengan cepat untuk mengurangi risiko kerusakan dan cedera akibat kebakaran.

 

Jenis-Jenis Detektor Alarm Kebakaran dan Cara Kerjanya

Ada beberapa jenis detektor kebakaran yang bisa Anda gunakan. Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan saja, karena setiap detektor kebakaran memiliki keunggulan dan cara kerja berbeda-beda.

Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis detektor alarm kebakaran dan fungsinya yang bisa dijadikan referensi.

1. Smoke Detector

Smoke Detector merupakan salah satu jenis detektor alarm kebakaran yang sering digunakan dalam instalasi fire alarm system. Detektor kebakaran ini akan mendeteksi gejala-gejala yang dapat menyebabkan kebakaran dari asap yang timbul dalam suatu ruangan.

Bisa dikatakan bahwa smoke detector ini bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan heat detector. Kenapa? Karena asap cenderung lebih mudah terdeteksi daripada panas dari gejala kebakaran.

Kemudian untuk smoke detector sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

Ionization Detector

Memiliki sensitivitas yang sangat tinggi dan bisa mendeteksi api dengan cepat. Akan tetapi, jenis alarm kebakaran ini juga mudah terkena peringatan palsu dikarenakan kesensivitasinya tadi.

 

Smoke Optical (Photoelectric) Detector

Jenis alarm kebakaran ini memiliki sensitivitas yang lebih kecil dan akan efisien untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil. Sehingga memungkinkan untuk ditempatkan di tempat seperti lorong dan area rata lainnya.

Pada intinya, smoke detector ini sangat cocok Anda gunakan di ruangan dalam sebuah gedung/bangunan. Namun, jangan Anda pasang smoke detector ini dalam ruangan yang kesehariannya menghasilkan banyak asap. Karena dikhawatirkan jenis fire detector ini memberikan sinyal/peringatan palsu jika terjadi kebakaran.

Smoke Detector merupakan salah satu jenis detektor alarm kebakaran yang sering digunakan dalam instalasi fire alarm system. Detektor kebakaran ini akan mendeteksi gejala-gejala yang dapat menyebabkan kebakaran dari asap yang timbul dalam suatu ruangan.

Bisa dikatakan bahwa smoke detector ini bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan heat detector. Kenapa? Karena asap cenderung lebih mudah terdeteksi daripada panas dari gejala kebakaran.

Kemudian untuk smoke detector sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

  • Ionization Detector

Memiliki sensitivitas yang sangat tinggi dan bisa mendeteksi api dengan cepat. Akan tetapi, jenis alarm kebakaran ini juga mudah terkena peringatan palsu dikarenakan kesensivitasinya tadi.

  • Smoke Optical (Photoelectric) Detector

Jenis alarm kebakaran ini memiliki sensitivitas yang lebih kecil dan akan efisien untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil. Sehingga memungkinkan untuk ditempatkan di tempat seperti lorong dan area rata lainnya.

Pada intinya, smoke detector ini sangat cocok Anda gunakan di ruangan dalam sebuah gedung/bangunan. Namun, jangan Anda pasang smoke detector ini dalam ruangan yang kesehariannya menghasilkan banyak asap. Karena dikhawatirkan jenis fire detector ini memberikan sinyal/peringatan palsu jika terjadi kebakaran.

2. Heat Detector

Heat detector memiliki kemampuan untuk mendeteksi gejala kebakaran dari suhu panas yang ditimbulkan dalam sebuah ruangan. Jenis detektor alarm kebakaran ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

 

ROR (Rate Of Rise Heat Detector)

Detektor akan bekerja dengan cara mendeteksi gejala kebakaran berdasarkan kenaikan suhu panas dalam sebuah ruangan yang relatif cepat/tidak normal. Jenis detektor alarm kebakaran ini memiliki area proteksi yang cukup luas mencapai 50 m2 dengan ketinggian plafon 4 meter.

Namun, jika plafon lebih tinggi, tentu area proteksinya juga ikut berkurang. Dalam peletakan detektor alarm kebakaran, disarankan untuk tidak melebihi 8 meter. Detektor kebakaran ini sangat cocok Anda gunakan untuk proteksi kebakaran di ruangan kantor, rumah sakit, kamar hotel, ruang arsip, gudang, dan ruang server.

 

Fixed Temperature Heat Detector

Mendeteksi gejala kebakaran berdasarkan dengan titik panas tertentu. Biasanya, pada titik panas 55-63 derajat celcius, sensor pada fire detector ini akan aktif dan memberikan sinyal jika terjadi kebakaran.

Area efektif peletakan detektor kebakaran ini adalah pada ketinggian plafon 4 meter untuk area proteksi seluas 30m2. Atau pada ketinggian plafon 4-8 meter untuk area proteksi seluas 15m2. Sangat cocok digunakan untuk memproteksi area yang memang sudah memiliki suhu panas, seperti ruang genset, dapur, bengkel las, basement, dan tempat-tempat sejenisnya.

3. Flame Detector

Flame detector merupakan salah satu jenis detektor alarm kebakaran yang memiliki fungsi untuk mendeteksi radiasi sinar ultraviolet dari nyala api kebakaran. Kemudian alat ini juga mampu mendeteksi penyerapan cahaya pada aliran gelombang tertentu. Jadi, jenis alarm kebakaran ini bisa membedakan antara gelombang cahaya sumber api yang nyata dan yang palsu.

 

4. Gas Detector

Gas detector adalah jenis alarm kebakaran yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan gas di suatu lokasi atau ruangan. Jadi, fire detector ini akan mengidentifikasi kadar gas yang ada untuk meminimalisir bahaya kebakaran keselamatan orang-orang yang berada di dalam suatu tempat/ruangan.

 

Gas yang bisa terdeteksi oleh detektor kebakaran ini adalah jenis LPG (liquefied petroleum gas) dan LNG (liquefied natural gas). Jenis detektor alarm kebakaran ini bisa digunakan di area industri atau usaha rumahan untuk mendeteksi gejala kebakaran yang disebabkan karena kebocoran gas dan bahan logam mudah terbakar.

 

5. Beam Detector

Jenis detektor alarm kebakaran ini berbeda dengan detektor lainnya. Beam detector bekerja secara berpasangan dengan alat pemancar. Kedua alat ini dipasangkan pada satu garis lurus di suatu tempat atau ruangan. Fire detector ini akan mendeteksi gejala kebakaran melalui cahaya yang ditimbulkan karena api.

 

Nah, setelah cahaya tersebut muncul dan berhasil tertangkap oleh pemancar, kemudian akan langsung dideteksi dan memberikan sinyal bahaya kebakaran. Beam detector sangat cocok dipasang untuk memproteksi area luas, seperti gudang, bandara, dan area industri.