Kami adalah perusahaan supplier Perangkat sistem keamanan / Security System dan jasa pemasangan sistem keamanan sejak tahun 2010. CCTV ,Akses Kontrol,Fire Alaram, Palang parkir,Auto Gate,Smart Home dan lain-lain

Fire Alarm December 13, 2024

Jenis Smoke Detector dalam Sistem Alarm Gedung

Smoke detector atau detektor asap merupakan perangkat yang dirancancang untuk mendeteksi adanya partikel asap dalam sistem proteksi kebakaran ketika ada asap.

Smoke detector atau detektor asap merupakan perangkat yang dirancang untuk mendeteksi adanya pasrtikel asap dalam sistem proteksi kebakaran. Ketika ada asap yang masuk ke dalam perangkat, sistem akan mengolahnya sebagai informasi untuk memicu alarm.

Perbedaan antara smoke detector dan sistem fire alarm.

Smoke detector adalah perangkat yang dirancang khusus untuk mendeteksi keberadaan asap di suatu area. Fire alarm adalah sistem peringatan yang lebih luas yang tidak hanya mencakup deteksi asap, tetapi juga dapat memonitor dan mendeteksi tanda-tanda kebakaran lainnya, seperti panas atau api.

Smoke detector bekerja dengan mengukur partikel asap di udara. Fire alarm berfungsi dengan berbagai detektor, termasuk smoke detector, heat detector, flame detector, dan gas detector.

Smoke detector hanya berfokus pada deteksi dini adanya asap sementara fire alarm memberikan peringatan komprehensif tentang kebakaran dan mengkordinasikan tindakan pemadam kebakaran.

Cara Kerja Smoke Detector

Smoke detector bekerja dengan mendeteksi partikel-partikel kecil yang ada dalam asap di udara kemudia memprosesnya sebagai sinyal alarm kebakaran. Cara kerja sistem ini bergantung pada jenis detektor yang digunakan dan dibedakan menjadi.

  • Detektor lonisasi: menggunakan radiasi untuk mengionisasi partikel-partikel dalam udara. Ketika asap masuk ke dalam detektor partikel partikel ion terganggu dan menghasilkan arus listrik yang kemudian dihitung sebagai tanda bahaya.
  • Detector Fotoelektrik: menggunakan cahaya untuk mendeteksi partikel asap. Ketika asap masuk ke dalam detektor cahaya dari sumber internal akan terpantul oleh partikel asap ke fotodioda. Perubahan intensitas cahaya di fotodioda ini akan mengaktifkan peringatan.
  • Detektor Dual Sensor: menggunakan kombinasi teknologi ionisasi dan fotoelektrik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam mendeteksi berbagai jenis asap.

Jenis Smoke Detector

Dengam mengguanakan tiga sistem detektor di atas, saat ini tersedia beragam jenis smoke detector yang dapat digunakan sesuai skala aplikasi dan karakteristik area.

Berdasarkan sumber energi, smoke detector dapat dibedakan menjadi detektor listirk dan detector baterai. Jika dilihat dari sistem pemasangan maka smoke detector dapat dipilih di anatara detektor tanam dan detektor portable. Ssitem detektor juga dapat dibedakan menjadi detektor tunggal yang berdiri sendiri dan detektor terkoneksi yang terhubung dalam suatu sistem misalnya dalam gedung bertingkat.

1.Smoke Detector Konvensional

Smoke detector konvensional telah umum digunakan sebagai detektor asap kebakaran dalam aplikasi komersial maupun residensial. Detektor ini bekerja dengan mendeteksi perubahan dalam konsentrasi asap di udara. Partikel asap yang masuk ke dalam detektor akan mengganggu aliran cahaya atau arus listrik (tergantung jenis yang digunakan) di dalam perangkat sehingga detektor mengaktifkan alarm.

Keunggulan dari smoke detector konvensional adalah sistem instalasi dan integrasi yang mudah ke lingkungan yang ingin diproteksi. Sistem detektor ini akan mendeteksi semua indikator kebakaran pada area tercakup dengan efektif.

Namun demikian, sistem konvensional memiliki beberapa masalah utama yakni:

  • Dapat menghasilkan alarm palsu yang merupakan keterbatasannya dalam akurasi deteksi.
  • Mampu memberikan peringatan umum tentang keberaddan asap, tetapi tidakmemberikan informasi tentang lokasi pasti sumber asap.
  • Memiliki sensivitas rendah sehingga tidak mampu mendeteksi potensi kebakaran dengan partikel asap minimum.

2Aspirating Smoke Detector

Aspirating Smoke Detector (ASD) merupakan smoke detector yang bekerja dengan mengambil sampel udara dari lingkungan sekitarnya untuk mendeteksi adanya partikel asap meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

cara kerja Aspirating Smoke Detector (ASD) melibatkan penghisapan udara melalui sistem pipa yang terhubung ke detektor utama. Udara diambil melalui pipa dan diarahkan melalui filter untuk menghilangkan partikel besar seperti debu.

Udara yang telah disaring kemudian dilewatkan melalui detektor optik yang peka terhadap partikel asap. Jika detektor mendeteksi partikel asap dalam udara yang diambil, alarm akan diaktifkan untuk memberi peringatan tentang potensi bahaya kebakaran.

Keuntungan utama dari Aspirating Smoke Detector adalah kemampuannya untuk mendeteksi asap dengan cepat dan akurat bahkan dalam jumlah sangat kecil. Ini membuatnya sangat cocok untuk area yang memerlukan deteksi dini dan respons yang cepat terhadap bahaya kebakaran.

Kepekaan tinggi detektor ini juga memungkinkannya untuk mendeteksi ancaman kebakaran sebelum asap menjadi cukup pekat untuk diidentifikasi oleh detektor asap konvensional.

Aspirating Smoke Detector merupakan solusi alarm kebakaran pada area dan lingkungan sensitif atau berisiko tinggi dengan kecepatan dan akurasi deteksi yang handal. Karena detektor ini beroperasi dengan penghisapan udara secara aktif, perawatan dan pemeliharaan rutin harus dilakukan untuk memastikan kinerja optimal.

Layanan Support online Makassarstore

Hubungi Kami Melalui Whatsapp