Kami adalah perusahaan supplier Perangkat sistem keamanan / Security System dan jasa pemasangan sistem keamanan sejak tahun 2010. CCTV ,Akses Kontrol,Fire Alaram, Palang parkir,Auto Gate,Smart Home dan lain-lain

News February 21, 2024

Kebocoran Data KPU 2023 Bakal Ubah Hasil Pemilu 2024 yang terbaru.

bocoran pemilu 2024 di ganti yang terbaru.

JAKARTA Bisnis.com – Sebanyak 204 juta data pemilih tetap (DPT) yang dikabarkan diretas oleh peretas di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa digunakan partai politik untuk membaca peta sebaran pemilih.
Namun hal itu tidak akan mengubah hasil pemilu.
Alphonse Tanujaya, pakar keamanan siber dan forensik digital Akuncom, mengatakan pengungkapan 204 juta data pemilih membuat kesiapan teknologi informasi sistem KPU sangat bermasalah, dan hal ini disebabkan oleh pengelolaan data KPU.
Ia mengatakan, hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi KPU untuk lebih baik dalam mengelola dan melindungi data pemilih ke depannya.
Baca juga: Informasi Terkini Hasil Penghitungan Suara Pilpres 2024 di Silekapp, KPU Klaim Benar.
Namun dia menegaskan, dugaan kebocoran data tersebut tidak dapat mengubah hasil pemilu, karena pemilu masih dilakukan secara manual dan pemungutan suara dilakukan menggunakan kertas suara dibandingkan pemungutan suara elektronik.
. Oleh karena itu, tidak tepat jika dikatakan bahwa hasil pemilu dapat diubah atau diretas.
“Secara teknis [bocoran data] bisa langsung mengubah hasil pemilu tahun ini, hanya dengan menggunakan data pemilu sebelumnya,” kata Alfons kepada Bisnis, Selasa (13 Februari 2024).
Sebelumnya, pada November 2023, sebanyak 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) diduga bocor di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pembobolan data tersebut disebabkan oleh seorang hacker bernama Jimbo yang berhasil meretas data tersebut melalui phising.
Baca Juga TPS Bertema Valentine, Suara Gibran untuk KPU Solo: Tak Ada Perlakuan Istimewa Setidaknya 204 Juta Data di Dark Web Senilai 2 Bitcoin atau $74.
000 atau Hampir Rp 1,2 Miliar Terjual dengan Harga Situasi peretasan ini diklaim terjadi karena jumlah data yang diretas hampir menyamai jumlah pemilih DPT Tetap KPU yakni 204.807.222 orang.
Jimbo juga menyatakan dalam postingan forum bahwa 252 juta catatan yang tersedia termasuk data duplikat, dan setelah Jimbo menyaringnya, ada 248.807.203 catatan unik.
“Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih.
DPT Tetap KPU itu totalnya ada 252 juta data yang ada. 204.807.
222 pemilih di 514 kabupaten/kota dan 128 negara perwakilan di Indonesia,” kata CISSReC.
Ketua Cyber ​​Security Institute Pratama Persada mengatakan dalam keterangan resmi.
Artikel terkait: Aplikasi KPU Sirekap lagi trending di platform “Tapi KPU sendiri sepertinya bilang sepertinya tidak ada kebocoran.Itu dia.
” “KPU masih mendalami.
” Sumber,” kata Nesar pada peluncuran Visi Digital Indonesia 2045, Rabu.
Sekadar informasi, masyarakat Indonesia akan menggelar pemilu Partai Demokrat 2024 pada Rabu (14 Februari 2024).
Ratusan juta pemilih akan memilih pemimpin masa depan mereka.

SORCE:BERITA.COM

Layanan Support online Makassarstore

Hubungi Kami Melalui Whatsapp