Kepolisian Negara sedang mengembangkan Sidik Jari Langsung untuk keselamatan pengguna ATM.

Jakarta – Sistem keamanan kartu ATM milik nasabah bank Indonesia dinilai masih rentan terhadap pelaku kejahatan. Markas Besar Kepolisian Negara menawarkan sidik jari seumur hidup untuk memprediksi kejahatan menggunakan teknologi ini.
“Sidik jari langsung menggunakan sidik jari untuk menyelesaikan transaksi dengan mencocokkan sidik jari pembaca dengan informasi pribadi pemegang kartu,”; kata Komandan Pusat Identifikasi Mabes Polri Brigjen Bekti Suharno di Mabes Polri di Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (29 Januari 2010).
Life bisa terjamin karena rasio sidik jari yang sama adalah satu berbanding lima miliar. Selain itu, hanya data sidik jari orang hidup yang dapat dibaca dengan metode sidik jari hidup.”Sidik jari dibaca dari otot dan pembuluh darah orang yang hidup.
Bekti menambahkan, sidik jari kehidupan masih berupa konsep yang masih memerlukan waktu untuk didiskusikan dengan lembaga perbankan. Namun, menurut Bekti, beberapa bank mengaku tertarik dengan konsep Mabes Polri. “Ada beberapa bank yang ingin melakukan pilot project.” dia menjelaskan.
Menggunakan Live Fingerprint di ATM hanya menambah perangkat di luar ATM. Walaupun terlihat sederhana, alat ini mempunyai kelemahan. Jika data sidik jari orang asing tidak dicantumkan dalam data bank, maka orang asing tersebut tidak dapat membayar secara otomatis di ATM.
Source:news.detik.com