
Mesin Absensi Fingerprint -Pengertian hingga Kelemahan
Mesin absen sidik jari (fingerprint) saat ini masih mudah ditemukan di perkantoran, lembaga pendidikan, hingga instansi lainnya. Mesin absen ini sempat memiliki pro kontra terutama pada saat masa pandemi covid-19 kemarin.
Fingerprint masih dianggap mesin yang efektif dalam memantau kehadiran karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Pada dasarnya, mesin absensi fingerprint memanfaatkan teknologi biometrik, yaitu teknologi yang mampu merekam karakteristik fisik atau bahkan perilaku manusia sebagai alat identifikasi secara digital.
Lalu, pola sidik jari manusia berbeda antara satu dengan yang lain meskipun terlahir kembar identik. Dikarenakan faktor tersebut, mesin sidik jari diciptakan.
Penggunaan mesin ini terbilang mudah. Setiap karyawan mendaftarkan sidik jari pada tahap awal dengan mengambil beberapa sampel di beberapa jari. Bila sudah yakin terdaftar, tempel sidik jari ke mesin absensi setiap kali tiba di kantor untuk bukti kehadiran karyawan.
Data sidik jari yang sudah terdigitalisasi akan menjadi penanda kehadiran dan lamanya waktu kerja karyawan oleh tim HR. Data tersebut dapat ditarik dan diintegrasikan dengan kebutuhan serta penghitungan lain, seperti data jam lembur, perhitungan transportasi, makan, serta tunjangan lainnya.
Kelebihan Mesin Absensi Sidik Jari
Ada alasan mengapa mesin absensi sidik jari atau fingerprint masih digunakan oleh banyak perusahaan. Kelebihannya adalah sebagai berikut .
- Menghindari kecurangan
Karena mesin absensi fingerprint menggunakan biometrik, para karyawan tidak dapat memalsukan data kehadiran ataupun datang terlambat karena mereka sendiri yang harus melakukan proses verifikasi dengan menggunakan sidik jari masing-masing.
2. Produktivitas karyawan
Dengan penggunaan mesin absensi fingerprint, karyawan tidak dapat lagi titip absen sehingga mendorong kedisiplinan karyawan untuk hadir di kantor.
Para karyawan akan lebih bijak dalam menghargai waktu untuk bekerja, karena dituntut untuk datang tepat waktu dan dianggap produktivitas karyawan meningkat karena memiliki banyak waktu untuk bekerja.
3. Dapat menghemat biaya dana pengeluaran fiktif karyawan
Maksud dari pengeluaran fiktif disini adalah seperti bayaran uang lembur atau bonus yang sebenarnya tidak dilakukan oleh karyawan.
Jika dibandingkan dengan absensi manual seperti dengan kartu absen yang ditandatangani atau mesin ketok, titip absen akan sangat mudah dilakukan. Kecurangan absensi ini juga berarti keluarnya dana yang tidak seharusnya.
Kekurangan Mesin Absensi Sidik Jari
- Sering terjadi kesalahan identifikasi pada sistem absen sidik jari
Kekurangan yang sering terjadi dari mesin absensi sidik jari adalah ketidakmampuan mesin pemindai sidik jari saat kotor. Kotor disini bisa karena debu atau kotoran, ataupun banyaknya sidik jari yang masih menempel pada mesin.

Bagian pemindai yang basah atau terpapar cahaya secara langsung juga seringkali gagal untuk mengidentifikasi karyawan. Hal ini tentu menyulitkan bagi karyawan yang ingin melakukan absensi, juga merugikan karyawan apalagi ditambah dengan potongan gaji karena keterlambatan kehadiran.
2. Investasi dan perawatan rutin yang mahal
Biaya pembelian dan instalasi diawal membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan perlu menghitung tenaga ahli khusus yang melakukan instalasi (pemasangan) diawal.
Makin besar cakupan gedung dan jumlah karyawan akan membuat investasi diawal semakin besar juga.
Lalu, untuk menjaga mesin tetap bekerja dengan maksimal, mesin absensi terutama pemindai sidik/ scanner harus tetap bersih setiap saat untuk mencegah terjadinya kesalahan.
3. Penarikan data manual dan merepotkan
Data yang ditarik dari mesin absen sidik jari memang sudah berupa data elektronik. Namun, data yang ditarik masih perlu proses pengolahan manual.
Data absensi yang terekam dalam mesin fingerprint juga tidak real-time. Pengolahan inilah yang akan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga. Karena setiap data yang terekam perlu dicek satu persatu.
4. Kemungkinan terjadi penularan virus.
Validasi kehadiran dari mesin fingerprint menggunakan kontak langsung tangan, sehingga rentan terjadi penularan secara langsung ataupun tidak langsung.
5. Tidak fleksibel
Umumnya, mesin absensi sidik jari akan ditempatkan pada satu area. Karyawan harus mendatangi mesin fingerprint untuk dapat melakukan absensi.
Namun ketika karyawan sedang bekerja di lapangan, bekerja dari rumah (WFH), atau kantor cabang luar kota tentunya akan sangat menyulitkan karyawan dan tim HR.