Strategi “Platform” Pintu Jaga Data PELANGGAN
Keamanan data menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan berbagai pihak di tengah era industri serba digital. Pasalnya, data saat ini menjadi komoditas yang penting dalam berbagai jenis industri. Lead Data Analyst Pintu Natasha Ashley Wijaya mengatakan, data dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap industri. Misal saja di industri kripto, data sudah mulai dimanfaatkan dalam transaksi jual-beli hingga analisis pasar.
Oleh karenanya, Natasha bilang, perusahaan berkomitmen untuk menjaga data para pengguna. Komitmen ini dilakukan menyiapkan cybersecurity team dalam perusahaan. “Salah satu upaya untuk mencegah kebocoran data adalah kami menerapkan sistem keamanan bertingkat mencakup autentikasi multi-faktor (MFA) termasuk di dalamnya One Time Password (OTP), autentikasi biometrik, dan opsi authenticator,” tuturnya. Selain itu, platform investasi kripto tersebut menggunakan teknologi enkripsi dan menerapkan kebijakan akses yang khusus untuk melakukan transfer dan menyimpan data dalam sistem kami guna mencegah adanya kebocoran informasi. Pintu juga disebut melakukan tinjauan keamanan secara reguler untuk memastikan sistem selalu diperbaru
Kami bekerja maksimal untuk menjaga privasi dan keamanan data user. Meski dunia crypto masih terbilang baru, namun dari segi data point collected growth-nya tumbuh sangat pesat yang dihasilkan dari transaksi jutaan use,” ujar Natasha. Perlindungan data pelanggan kripto menjadi semakin penting, seiring dengan masih tingginya potensi pertumbuhan pengguna. Hasil riset perusahaan blockchain di Singapura, TripleA, menunjukan bahwa jumlah pengguna kripto di seluruh dunia berpotensi mencapai 420 juta pada tahun 2023. “Semakin banyak orang yang beraktivitas secara digital seperti berinvestasi pada crypto, data point-nya juga semakin besar dan keunggulan ini harus bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk membantu memajukan negara lebih pesat lagi,” ucap Natasha.
SOURCE: KOMPAS.COM