Schneider Electric Prediksi Pemanfaatan IoT di Masa Depan
Berdasarkan survei global terkini mengenai IoT yang melibatkan 3.000 pemimpin perusahaan di 12 negara, selain menampilkan keahlian Schneider Electric dalam menyediakan solusi IoT serta masukan dari pelanggan dan mitra kerja, prediksinya juga menampilkan pentingnya nilai IoT langsung untuk sektor publik dan swasta.
“Kita sudah tidak perlu mempertanyakan apakah IoT akan membawa nilai terhadap sebuah perusahaan. Saat ini dunia bisnis perlu mengambil keputusan tentang bagaimana memposisikan diri dalam memaksimalkan nilai IoT dalam organisasi mereka,” kata Dr. Prith Banerjee, Chief Technology Officer, Schneider Electric, Selasa (12/4).
“IoT 2020 Business Report ini didesain sebagai panduan bagi implementasi dan inovasi di bidang IoT untuk membantu konsumen menikmati manfaatnya di tengah evolusi pasar yang akan terus terjadi selama lima tahun mendatang. Hal ini merefleksikan komitmen kami untuk menghadirkan teknologi yang memastikan bahwa Life Is On di manapun, bagi siapapun dan kapanpun,” tambahnya.
Temuan utama survei global yang menginformasikan prediksi tersebut mengungkapkan:
- Tujuh puluh lima persen perusahaan merasa optimis terhadap kesempatan yang IoT hadirkan, termasuk:
– Customer experience yang lebih baik: Enam puluh tiga persen perusahaan berencana untuk menggunakan IoT untuk menganalisa perilaku konsumen di tahun 2016. Tercetus 5 potensi manfaat bisnis paling besar karena IoT, diantaranya penyelesaian masalah yang lebih cepat, pelayanan pelanggan yang lebih baik dan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
– Penghematan biaya di automasi: Automasi gedung dan industri mewakili potensi penghematan biaya tahunan tertinggi (masing-masing 63 dan 62 persen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi automasi akan menjadi masa depan IoT, dimana hampir setengah (42 persen) responden mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk mengimplementasikan sistem automasi gedung berbasis IoT dalam dua tahun ke depan.
– Selular memberikan nilai pada IoT: Dua dari tiga perusahaan (67 persen) berencana untuk mengimplementasikan IoT melalui aplikasi selular di tahun 2016. Terlebih lagi, sepertiga responden (32 persen) memiliki rencana untuk mulai menggunakan IoT pada aplikasi selular dalam waktu enam bulan, dengan menyebutkan potensi penghematan hingga 59 persen sebagai pendorong utama dalam melakukan implementasi.
- 81 persen responden merasa pengetahuan yang mereka peroleh dari data dan/atau informasi yang dihasilkan oleh IoT disalurkan secara efektif ke seluruh organisasi.
- 41 persen responden mengantisipasi ancaman keamanan cyber yang berhubungan dengan IoT sebagai tantangan serius pada bisnis mereka.
Survei ini dilakukan oleh Schneider Electric pada bulan November 2015 untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana dunia bisnis menggunakan atau berencana untuk menggunakan Internet of Things. Dengan masukan dari Schneider Electric, Redshift Research melakukan 2,597 wawancara online dengan pengambil keputusan bisnis di perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
Riset ini dilakukan di 12 negara, termasuk: Australia, Brazil, China, Perancis, Jerman, India, Italia, Rusia, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat. Survei ini, yang memberikan definisi yang seragam mengenai konsep Internet of Things kepada seluruh responden, terdiri dari 18 pertanyaan pilihan ganda. Respon yang terkumpul kemudian dianalisa oleh Redshift Research bekerjasama dengan Text100.
Source :http://www.indosecuritysystem.com/